Senin, 23 Mei 2016

Struktur Pengurus Pelaksana Makateks Institute

  • MAKATEKS INSTITUTE

    Direktur Eksekutif
    Zulkifli Pacinnai    
                                                                     
    Seketaris Direktur                                          
    Misbahuddin       
         
    Bendahara Umum                                                                  
    Sakinah      


    Ketua Program 
    Marissa Mansyur, SH                                                                           
    Ø  Pendidikan
        Muh. Syarief Saiful                                            
    Ø  Pengembangan dan Pembangunan   
        Indra Pratama
    Ø  Media dan ICT
        Made Hary Udayana                                                
    Ø  Sumber daya organisasi
        Irwan                    
    Ø  Hubungan Masyarakat
        Hasbullah                       
               
    ·         Mina Justitia (Tim Konsultasi Hukum dan Sosial)

    Ketua Tim
    Akriadi Pue Dollah, SH                                                       
    Sekretaris
    Regar Rismoyo Saputra, SH                                                        
    Bendahara
    Fitri Nur Indah Sari, SH                                                      
    Komunikasi dan Informasi
    Tabirul Haq                             
    Pendampingan Masyarakat
    Widya Aprilianti                            
    Pengkajian fenomena
    Annisa Fitriani                                     
                              

    ·         Mitra Data (Tim Riset dan Pusat Informasi)

    Ketua Tim
    Resky Awal                                                       
    Penelitian dan Investigasi
    A. Syarkawie Thahir                              
    Hasby MJ 
    Pusat Inovasi dan pembelajaran  
    Irfan                  
    Pengkajian Pendidikan
    Agung Ardhyawan                                   
    Feby Windah
    Pengkajian pengabdian masyarakat 
    Teuku Alwi B.             
    Nirwana Utami


    ·         Mitera Pustaka (Perpustakaan)

    Kepala Perpustakaan
    Suwandi Arham                                      
    Pengolahan dan pengembangan
    Miranda Aprilyani                    
    Staf Administrasi
    Yusuf Syahrir                                             
    Pengadaan dan pembinaan pustaka
    Putri Utami            
    Pelayanan Referensi dan koleksi khusus 
    A. Rizky Marwan Datulolo      
    Bidang Keuangan 
    Suharto                                          


    ·         Minasata Gallery (Galeri Seni dan Budaya)

    Kepala Galeri
    A. Muhammad Isman Ismail                                                 
    Pelestarian Cagar Budaya dan Kegalerian
    Sri Ayu Annisa     
    Pembinaan kesenian dan tari
    A. Besse Widyani                        
    Dwi Damayanti                                              
    Bidang sejarah dan nilai budaya 
    Muh. Ilham                   
    Ana Oktavisari
    Internalisasi nilai dan dipolomasi Budaya
    Yuninda Apriyani     
    St. Umra Jufri


Minggu, 15 Mei 2016

Melawan Rindu

Jangan engkau menoleh kebelakang,
aku berada tepat disampingmu.
Untuk melihat kita yang berada di depan,
jangan bertanya lagi.

Pernahkah kita berbicara serius untuk ini?
atau kita sedang berjudi melawan rasa yang enggan kita beri nama ini?
Pulanglah bila engkau sudah lelah,
lelah yang mungkin mengantarmu untuk terjaga dalam lelap.
Jangan bertanya lagi.

Mungkin pada suatu rasa tertentu kita saling membenci,
kebencian yang tak terelakkan.
Kebencian yang mengungguli rindu yang masih berpura-pura ini,
berhenti dan pulanglah.
Jangan bertanya lagi.

Makassar, 15 Mei 2016
A. Syarkawie Thahir

Sabtu, 14 Mei 2016

Menyapa Politik

Politik jangan ditafsir keliru. Saat manusia mulai belajar ’bersiasat’ dalam hidup, maka politik telah melekat dalam dirinya. Semua pihak harus menjernihkan penafsiran yang membantu bangsa ini mampu melihat politik dalam seluruh relasi, tapi juga bisa memberi batas perbedaan antara sejarah politik, partai politik, aktifis partai, politisi parlemen, dan kebijakan politik. Rakyat Indonesia sudah miskin, jangan lagi ditambahi dengan kebodohan. Miskin dan tidak berpengetahuan, pasti melahirkan dua hal: selalu salah kaprah dan mudah dijebak zaman dan ujung-ujungnya pasti "Baper"

Politik adalah panglima. Seluruh sistem ketatanegaraan kita, harus berdiri diatas politik yang berdaulat dan bertanggung-jawab atas penghidupan rakyat. Politik ini bergerak dimedan sosial, ekonomi, kebudayaan, pengetahuan, dan pertahanan-keamanan. Konsensus politik nasional lalu dituangkan menjadi aturan kolektif: Konstitusi Negara. Undang-Undang Dasar 1945 adalah fondasi hukum nasional sekaligus panduan hukum tertinggi. Keputusan politik eksekutif dan legislatif (MPR/DPR) hingga Peraturan Daerah(PERDA), tak boleh ingkar sedikitpun.

Orde lama memberi pelajaran tentang pentingnya satu gagasan politik luar negeri (regional dan internasional). Saat ini, Indonesia belajar banyak atas peta global dan bagaimana cara menjadi pelopor/konsolidator perjuangan bangsa-bangsa pasca-kolonial. Sayang, mekanisme politik dalam negeri tak secanggih politik luar negeri. Pemerintah akhirnya kelelahan sendiri menghadapi pertentangan politik antar faksi dan golongan politik nasional. Saat bersamaan, badai perang dingin antara blok barat(AS) dan blok timur(Uni Soviet) makin meningkat. Ideologi ini tumbang, dengan biaya sosial sangat mahal dan jutaan rakyat jadi korban.

Soeharto naik ke tampuk kekuasaan, setelah berhasil memanfaatkan situasi. Orde Baru dimulai, seluruh instrumen pendukung NASAKOM (ideologi politik utama Soekarno), dikunci dipinggir panggung politik nasional. Bahkan ditahun 1974, ia menetapkan kebijakan Fusi Partai dengan mengebiri partai politik menjadi dua arus besar: Partai Islam berkumpul di PPP (Partai Persatuan Pembangunan) dan Partai Nasionalis di PDI (Partai Demokrasi Indonesia). Lalu Pemerintah sendiri punya kaki politik yaitu: GOLKAR (Golongan Karya). Dengan cara ini, rezim Soeharto bisa bertahan lama.

Karena faktor pesanan politik Blok Barat, maka Soeharto sibuk dengan politik dalam negeri. Semua yang tidak sesuai dengan pikiran dan keinginan pemerintah akan dihancurkan. Bermacam-macam judul dilekatkan sebagai label ekstrim kiri (komunis/sosialis), ekstrim kanan (fundamentalis), dan OTB (Organisasi Tanpa Bentuk). Ini fakta politik yang telah menjadi bagian tak terpisah dari sejarah politik Indonesia. Soeharto tak sepopuler Soekarno dilevel Internasional, karena rezim Orde Baru lebih sibuk mematai-matai dan berkonfrontasi dengan rakyatnya sendiri. Perang Dingin berakhir, maka berakhir pula kekuasaan Soeharto.

Siapapun pasti akan merasa lelah dengan proses jatuh bangun kekuasaan politik di Indonesia. Saat orang mulai lelah dengan Soeharto, rakyat rindu pemimpin seperti Bung Karno. Ketika gerak Reformasi makin suram, entah mengapa rakyat justru "kangen" dengan Soeharto. Bangsa kita cenderung tidak tahan melakoni satu cita-cita perubahan kearah hidup yang lebih baik. Terlalu mudah putus asa. Lalu menyerah dalam jebakan ”romantisasi” atas masa lalu. Politik ideal tidak dibangun dalam jangkauan pergerakan, tapi hanya menjadi permainan ingatan dan imajinasi kosong.

Dalam konteks psiko-sejarah oleh Inka Ratna Dewi, bangsa kita dipenuhi beban traumatis masa lalu yang berjejal memenuhi ruang batin masyarakat. Berakibat pada dua hal: Ketakutan terlibat dalam politik praktis/formal atau bergerak dalam berbagai sektor dan alur politik  atas nama dendam sejarah. Fenomena pertama hadir karena ’ketakutan’ jatuh dalam perangkap depresi negara. Sedang soal kelompok sosial-politik yang mengorganisasi diri karena dendam sejarah menunjukkan motif beragam. Mulai dari keinginan mencapai kemenangan politik ideologis, hingga sekadar untuk merebut tafsir kebenaran pengetahuan dan kebudayaan.

Dalam kondisi kekinian bangsa ini masih juga belum mampu "move on" dari romansa masa lalu, figur pemimpin yang muncul menokohkan dirinya pun mencoba tampil dengan menyerap sisa-sisa aura yang diwariskan oleh pemimpin di masa lalu. Suimran Syahir seorang praktisi hukum menyebutkan Indonesia harus bersabar menunggu pemimpin yang hadir bukan hanya menandatangani aturan semata, tetapi ia hadir untuk menyampaikan dan mewujudkan pesan yaitu janji dan cita-cita masa lalu yang belum sempat dikecap oleh bangsa ini.
 
Sebagai negara, bangsa ini belum berani untuk menentukan prinsipnya sedangkan sudah sangat jelas termaktub dalam konstitusi negara ini. Bangsa ini belum mampu membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik dimana seharusnya sudah cukup khatam dengan melihat usia dan pergolakan politiknya di masa lalu. Ilmu pengetahuan dan progres yang diharapkan mampu membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik justru sibuk berkamuflase dengan "intimidasi" politik internasional yang semakin keras, bangsa ini harus mampu membendung intervensi dunia jika ingin mewujudkan sebuah kedaulatan.
 
Pemuda dalam hal ini sebagai representasi perubahan harus membiasakan diri terlibat dalam setiap fenomena sosial yang terjadi dan berusaha untuk selalu menetralisir dirinya dalam arus propaganda teknologi/global yang  semakin deras. Jika tidak, bangsa ini akan semakin larut dalam hegemoni internasional yang sudah sangat nyata mengincar aset dan kekayaan alam bangsa ini. Oleh karena itu, marilah kita semua sebagai "Pemuda" yang dimaksud diatas menjadi pelopor untuk sebuah perubahan, saling memahami bahwa bangsa ini hadir sebagai pelindung kita semua, yang membawa kita ke arah kehidupan yang lebih baik.

Makassar, 15 Mei 2016
Makateks Institute, Zulkifli Pacinnai



Makateks Institute

Tujuan dari Wadah ini adalah untuk menyediakan Taman Baca, Buku Bacaan Lengkap, Pemateri Pengkajian, Ruang Mini Peradilan Semu, Konsultasi dibidang Hukum dan Sosial, Pusat Penelitian dan informasi kualitatif dari sumber yang independen mengenai pelaksanaan dari sejumlah kegiatan pemerintahan dan masyarakat yang tidak efektif dalam penyedian kebuuhan dan realisasi, dan sebagai kebutuhan data – data internal.

       Pelaksana kegiatan pada lokasi kgiatan tersebut juga adalah hal – hal yang bersifat edukasi, baik bagi anak – anak, Pemuda dan Mahasiswa yang akan berujung kepada masyarakat, tidak terlepas dari kondisi social hari ini. Juga akan merumuskan beberapa aktifitas di beberapa kecamatan dimakassar dan daerah Sekabupaten Sulawesi Selatan seperti Sosialisasi Hukum dan pemberdayaan masyarakat di bidang pengembangan sumber daya manusia.

            Untuk memastikan bahwa permasalahan yang timbul telah tercatat dan dikemukakan, maka tambahan pendidikan yang berbasis pendalaman diperlukan untuk menyediakan data mengenai : (i) masalah umum yang terjadi dibanyak atau bahkan semua lokasi; (ii) masalah spesifik yang dihadapi beberapa lokasi tertentu; dan (iii) perubahan jangka pendek dan menengah yang dicapai selama berlangsungnya program. controlin dari tim dan peneliti lebih mengutamakan pengumpulan data kualitatif dengan menggunakan metode partisipatif, meskipun pengumpulan data dengan indikator kuantitatif juga dipergunakan dalam melakukan pemantauan ini. Sumber informasi utama adalah masyarakat desa/kelurahan dan pihak terkait (stakeholder), baik yang berpartisipasi langsung dalam program, maupun mereka yang tidak. Sejumlah data dapat dikumpulkan di tingkat kecamatan, tetapi hanya sejauh data tersebut berhubungan dengan pelaksanaan program ditingkat desa/kelurahan.

            Makateks Institute tersebut direncanakan untuk menjangkau semua kabupaten se sul – sel. Lembaga akan memonitor perkembangan pemahaman Hukum dari masyarakat pedesaan dan kondisi social baik dari segi kebijakan dan perekonomian sebagai wujud dari kegiatan – kegiatan eksternal dan pengabdian terhadap masyarakat. dan menyediakan informasi dari sumber yang independen untuk kemajuan pembangunan masyarakat.Pengguna utama dari informasi tersebut adalah pelaku program di tingkat propinsi dan kabupaten. penekanan untuk Lembaga tersebut adalah untuk menyediakan informasi yang lengkap dan rinci dari sebuah sampel lokasi.

            Selain dari kegiatan – kegiatan social, Makateks Institute adalah wadah konsultasi di bidang hokum dan social yang bermuara ke masyarakat yang membutuhkan pemahaman tentang Hukum secara luas dan aspek social. Maka dari itu MI juga adalah wadah yang dapat bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat pada khususnya. Karena didalamnya terdapat dua organisasi yang bernaung yaitu Law School dan Komper.

            Tetapi focus dari MI ini adalah pengembangan SDM, pengembangan Minat Membaca Mahasiswa dan Masyarakat juga sebagai wadah pendidikan yang bertujuan pengkajian mendalam terhadap sesuatu yang dianggap oenting dan produktif sesuai kondisi zaman yang berkembang.

            Setiap masyarkat yang ingin berkonsultasi sekaiatan Hukum dan social, maka wadah ini menyiapkan tenaga professional dibidangnya dan juga pemuda dan mahasiswa yang tergabung didalamnya akan mengkaji dan membeda sekaitan dengan permasalahan yang dikonsultasikan. Sesuai dengan keluhan yang telah di registrasi oleh pengurus MI.

     Makateks Institute memiliki tujuan antara lain ;
·         Bepartsisipasi dalam membangun bangsa dan negara dengan Membaca.
·         Sebagai sarana pengembangan Sumber Daya Manusia yang berkarakter.
·         Menyiapkan sarana dan prasana pengembangan IQ, SQ, ESQ.
·         Berperan aktif dalam sosialisasi dan perberdayaan di bidang Hukum dan social di lingkup Masyarakat.

            Lembaga ini akan berfocus pada beberapa aspek
·         Pemeliharaan SDM anggota ( Pendalaman Keilmuan, Bahasa Inggris )
·         Kajian intensif
·         Riset dan investigasi
·         Pengelolaan data dan Informasi
·         Mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menyiapkan strategi serta praktek yang dapat dilaksanakan.
·         Penyeberan informasi dan keterbukaan
·         Mendorong anggota untuk berperan aktif didalam program ini
·         Mengelola Sumberdaya yang didapatkan serta menyalurkannya
·         Mitra masyarakat.
·         Mitra Pemerintah.

Lembaga Yang Tergabung
     Adapun lembaga yang tergabung sebagai pendukung ialah ;
·         Law School atau sekolah hokum dalam bahasa Indonesia. Adalah bagian dari organisasi yang tergabung didalam Makateks Institute. Yang berfocus untuk pendalaman tentang pemahaman Hukum yang bermuara pada Implementasi terhadap masyarakat.
·         Komper atau Koalisi Mahasiswa Penyatu Perbedaan. Adalah organisasi yang juga tergabung dalam MI yang berfocus terhadap hal –hal social seperti di bidang kesehatan, Lingkungan Hidup, ekonomi dan social. Yang akan berperan aktif didalam kegiatan – kegiatan eksternal.
Sasaran, Wujud dan Fasilitas Makateks Institute
     Adapun sasaran dari berdirinya Wadah tersebut adalah ;
·         Anak Jalanan.
·         Pelajar.
·         Mahasiswa.
·         Masyarakat.
     Wujud dari Makateks Intitute Antara Lain ;
·         Edukasi
·         Sebagai Perpustakaan.
·         Taman Baca.
·         Pusat Kajian, Informasi dan Penelitian.
·         Konsultasi Hukum dan Sosial.
Fasilitas dari Wadah Makateks Institute ;
·         Kantor
·         Buku Bacaan, Novel dan buku untuk anak – anak.
·         Gasebo – gazebo.
·         W-Fi.
·          Ruang Mini Peradilan Semu.


Struktur  & Pelaksana Makateks Institute
            Struktur Organisasi ;
·       CO Founder
·       Direktur Eksekutif
·       Sekretaris Direktur
·       Bendahara Umum
·       ketua program
·       Staf program
·       Divisi penanggung jawab
·       Tim Kreatif
Struktur Pelaksana Makateks Instiute ;
·        Hidayat Akbar                                                                        ( Founder MI )
·        Suimran Syahir                                                                       ( Founder MI )
·        Zulkifli Pacinnai                                                                     ( Direktur Eksekutif MI)
·        Misbahuddin                                                                           ( Sekretaris Direktur MI)
·        Sakinah                                                                                    ( Bendahara Umum MI)
·        Marizha                                                                                   ( Ketua Program )
·        A.Syarkawi Thahir, Agung Iriawan, Irfan, Resky Awal   ( Staf Program )
·        Andi Isman, Hasby Mj, Yuninda A. Dinda.N                       ( Tim Kreatif)
·        Divisi – divisi.